Cybernews.id - Sintang - Kalbar.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar minyak Umum ( SPBU ) nomor 6478617 Sesar Sintang melayani konsumen Masyarakat Kabupaten Sintang dengan Prima dan telah sesuai Aturan perundang Undangan.
Adanya pemberitaan isu miring di beberapa media Tentang SPBU tersebut yang diduga melanggar Undang Undang migas itu tidak benar, sebab saat ini tampak kegiatan SPBU biasa biasa saja tidak terjadi antri menggunakan tangki siluman.
Manejer SPBU 6478617 menjelaskan dan mengklarifikasi, "Memang ada isu miring tentang SPBU kita akhir akhir ini, namun itu tidak benar, tidak ada penyelewengan BBM, semua pakai aturan, kalau antri BBM Jenis Solar menggunakan Barcode, semua kita laksanakan sesuai aturan, Untuk solar itu pembagian nya 60-80 liter jenis kendaraan hilux/ strada, untuk jenis kendaraan truk kerkisar 100-200 liter sesuai dgn jatah kuota harian utk 1 jenis kendaraaan/ nopol/ barcode yg bisa masuk ke link digitalisasi Pertamina dan itu jelas, tidak boleh menggunakan jerigen atau drum bahkan tengki siluman, karena memgisi BBM menggunakan drum, jerigen, tangki Siluman dalam aturan tidak boleh", jelas Yudi
"Dan permasalah kenapa ada antrian panjang?, Karena Adanya pembatasan kuota solar yang terjadi karena pasokan bbm di jober( sanggau) ada keterlambatan/ pembatasan yang tersalurkan untuk spbu spbu di sintang dan sekitarnya, kemudian Ada faktor alam karena air sungai surut akibat kemarau, sehingga terjadi keterlambatan pengiriman bbm via mobil tangki yang harus ambil / antri di depot jober sanggau, masuknya bbm ke spbu di sintanh jadi terlambat juga inilah faktor yg harus di pahami masyarakat dan teman teman media", ungkap Yudi.
"Dan saat ini bukan jamannya lagi antri siluman, biasanya kalau BBM sudah Siap di dibagikan Antri pasti ramai mobil sanpai ke jalan, tapi tetap kita layani menggunakan barcode sesuai aturan, boleh di cek di SPBU lainnya, kalu ada Minyak di SPBU pasti ramai antri, karena faktor tadi, dan tetap kita layani sesuai aturan", ungkap Yudi 27/9/2024 di kantornya.
"Jadi saya mohon maaf kepada rekan rekan Media silahkan cek kegiatan SPBU kita, artinya kita berharap agar tidak langsung memberitakan kegiatan kita, agar tidak terjadi miss comunication konfirmasi dulu, saya juga membuat Klarifikasi ini, bukan berarti tidak menghargai rekan rekan Media yang lainnya", harap Yudi.
(Red / tim)
« Prev Post
Next Post »