Jejak Kaki Sang Petualang Di Puncak Bukit Kujau



Cybernews.id - Sintang - Kalbar. 

Bukit kujau berada di Provinsi

Kalimatan Barat Terletak di Dusun Sekujam Timbai Kabupaten Sintang, Menawarkan keindahan Alam Yang menakjubkan.





Berbagai macam bentuk flora dan fuana Yang hidup di Area pengunungan kujau, yang Sangat jarang di temui di tempat-tempat lain.


Selain menyimpan kekayaan Alam Yang Melimpah, Bukit ini Juga menyimpan banyak Cerita yang berkaitan dengan keberadaan gunung itu sendiri. Wajar saja Masyarakat Sekitar Menyebut Kujau ini Heart Of Borneo.


Gemercik suara air mengalir Menambah Perpaduan suara Alam sekitar pegunungan, Wajar saja Para wisatawan yang datang dari berbagai tempat, ingin menghabiskan Waktunya ditempat tersebut.


Selain itu, Tempat ini juga sangat Cocok Bagi para Pendaki yang memiliki Keberanian, Karena bentuknya yang Memanjang mirip Seperti Cula badak, Membuat Para pendaki ingin menggapai Puncak tersebut.


Bukit ini memiliki ketinggian 1308 kaki. Tentunya Para pendaki Yang memiliki keinginan Untuk mendaki, harus Ekstra Hati-hati karena harus Melewati berbagai Medan, Seperti Yang di Ceritakan Marselus Vero Pria lajang, Asal Bokak.


"Sore itu tepatnya di hari jumat tgl 12/04/2024 Saya bersama empat teman Melakukan Pendakian yang ke-tiga, Karena sebelumnya kami juga Pernah melakukan Pendakian di tempat Lain. Sebelum Menuju tempat Pendakian, terlebih dahulu kami meminta Izin Kepada Kepala Dusun Setempat."


"Setelah Mendapatkan Izin, Kami pun lanjut Menuju Area kujau. Sekaligus di temani salah satu warga sekitar sebagai pemandu jalan menuju perbukitan."


"Untuk bisa Sampai di pegunungan, Yang disebut Gerbang Rimba, Kami harus melewati Jalan Setapak Yang Melintasi Perkebunan Masyarakat sekitar. Hanya butuh waktu Setengah jam perjalanan, Akhirnya kamipun Sampai dikaki Perbukitan."


"Pada saat kami memasuki Area Pegunungan, Tampak gumpalan embun tebal Yang membungkus Permukaan pegunungan. Sinar redup matahari sore melesat diantara de-daunan, Serta di iringi beragam kicauwan Burung-burung melengkapi Suasana Alam di Sekitar pegunungan."   


"Pohon-pohon Raksasa yang gagah tumbuh Subur diantara berbatuan, Seakan-akan telah siap menyambut kehadiran kami, dan dihiasi dinding-dinding batu Yang tampak berdiri kokoh menantang."


"Setelah lima jam melakukan pendakian, kami belum menemukan tempat untuk beristirahat, mengingat daya kemiringan Pegunungan yang curam Sehingga sulit bagi kami untuk menemukan tempat beristirahat."


"Karena pendakian yang cukup menguras Enerji dan tenaga ini, Membuat otot kaki dan tangan terasa Sengal disertai keringat dingin mencucur di sekujur tubuh."


"Embun malam kian menebal sehingga membatasi Jarak pandang kami. Tampak seklumit cahaya kecil kunang-kunang menambah Dekorasi Alami gunung kujau."


"Walaupun Jarak pandang kami terbatas, Tapi kami masih bisa mendengar Perpaduan Suara air dan hewan yang memecah kebisuan malam, Sehingga menambah Nuansa malam menjadi semakin Sakral."


"Setelah kami berhasil melewati dinding tebing yang Bertubi-tubi, Akhirnya kamipun menemukan sedikit medan rata yang pernah digunakan para pendaki terdahulu. Sembari menunggu hujan reda kami beristrahat sejenak untuk memulihkan Stamina."


"Tak buang-buang waktu, Kami pun beranjak dari tempat duduk untuk melanjutkan Perjalanan. kali ini medan dihadapan kami sangat Rawan karena batu yang sangat Licin disertai lumut basah membuat Telapak kaki terasa Semakin Ngilu."


"Selain tali, akar pohon yang Menjalar diselah-Selah batu Turut menjadi sarana pegangan pada saat pendakian. Tak hanya itu, Kami acap Kali mendengar suara yang tak lazim. bagi kami ini hal Yang Wajar karena bukit ini Jarang dijamah Oleh tangan Manusia."


"Malam semakin larut, Rasa lelah dan Ngantuk menyebar diseluruh tubuh. Tanpa terasa Arloji di pergelangan Menunjukan Pukul 00:01 malam, Sehingga kami memutuskan untuk menghentikan perjalanan."


"Menjelang Pagi, Puncak kujau berhasil kami taklukkan! Pengorbanan kami di bayar mahal oleh pemandangan yang begitu indah Nan Mempersona." 


"Kami yakin masih banyak lagi kekayaan Alam yang bersemayam, tersimpan rapi di perut bukit kujau."

(Ws)

Editor : mit. 

Previous
« Prev Post