Cybernews.id - Pontianak - Kalbar.
PTDH Bukan satu terobosan baik dan bijak untuk mencegah pengguna Narkoba yang mematikan dikalangan Polri khusus nya seperti yang terjadi baru ini dimana diberitakan beberapa Media tentang Oknum Polisi Polresta Satu Personel Polresta Pontianak terlibat dan menjadi pesakitan (Pengguna Narkoba red) inisisial Brigadir pol RT dan mendapat tindakan tegas denhan jalan PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat red) diberhentikan dengan tidak hormat atau dipecat dari dinas Polri,, hal ini diketahui pada upacara pemberhentian dengan tidak hormat {PTDH} dihalaman Polresta Pontianak, {10/1/2023} bukan kali pertamanya terjadi pada jajaran Timah (Kepolisian red) pernah beberapa kali terjadi di tempat yang sama (Mapolresta Pontianak)
Alangkah sesuatu yang jitu yang harus dilakukan jauh jauh hari lalu oleh pimpinan tertinggi di instansi nya (Adhe Hariadi) menurut Ketua LBHI-PERS Rusman Haspian SE, SH lakukan tes urine untuk melindungi Anggota jika ada kedapatan anggotanya menggunakan narkoba jenis apa saja ya secara internal saja rehap dan di Sekolahkan pada satuan nya alias sel saja agar menjadi contoh pembinaan kebijakan Pemimpin yang melindungi Anggotanya dengan cara apa,ya tes urine pengunjung karaoke kok diperhatikan dirazialah itukan salah kaprah benahi dulu seberes beres nya personil kita baru urus lain menurut saya lakukan tes urine ditubuh Polri Jajaran Polda Kalbar (Polresta Kota Pontianak red) itu baru Jregno namanya pemimpin hebat bukan seperti kiper tunggu bola masuk gawang jika ada Anggota LBHI-PERS yang saya tahu mengkonsumsi Narkoba saya sendiri yang akan bawa rehap Anggota LBHI-PERS sejati nya Anggota Polisi yang sudah terdidik terpllih dan terlatih Walaupun dari sipil yang tidak mudah daftar polisi itu. Harusnya mendapat perlindungan Maximal, dari pimpinan nya Kapolri,Kapolda bagaimana ini pungkasnya mohon diberi pengarahan pada tiap perwira Polri agar lebih Presisi dalam melangkah dan mengambil putusan .
Tim liputan
Editot : mit .
« Prev Post
Next Post »