Cybernews.id - Ketapang - Kalbar.
Proyek Pengembangan Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2023 yang bersumber dana APBN dari Kementrian Perhubungan sebesar Rp 28 Milliar
Dengan waktu mulai kerja yang di tentukan pada tanggal 3 November hingga selesai 31 Desember 2023 baru mencapai 35 persen.
Progres pekerjaan pada timbunan hingga berita ini terbit baru mencapai 35 persen diduga akan terjadi keterlambatan karena keadaan cuaca musim hujan,menurut Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) Akhmad Samsi di Ruang Kerjanya.
Samsi menjelaskan , " Terkait proyek pengembangan bandar udara rahadi osman Ketapang Kalimantan barat, dikerjakan oleh pelaksanan dari PT Clara Citraloka Persada dari Samarinda dengan waktu kerja dimulai kontrak nya pada tanggal 3 November sampai dengan 31 Desember 2023 Besar Anggaran Rp 28 Miliar dengan jumlah Item pekerjaan Ada Gali Timbunan dan Dernaise dan Helipad,kebutuhan timbunan tanah sesuai speak dibutuhkan timbunan tanah biasa membutuhkan Lima Puluh Ribu ( 50.000 ) meter kubik Tanah Timbunan dan terkait progres pekerjaan untuk saat ini baru mencapai 35 persen dan di khawatirkan pekerjaan bisa saja terlambat karena faktor cuaca dan sudah kita adimdum / perpanjangan waktu 90 hari ( 3 Bulan) dari 31 Desember 2023 sampai tahun 2024 , ". Jelas Samsi sekitar pukul 10.00 wib pada Senin ( 18/12 ) di ruang kerja nya.
Samsi menambahkan ,Terkait tanah yang datang untuk timbunan proyek bandara ini diketahuin PPK berasal dari kecamatan Kendawangan,untuk tanah galian C perusahaan pertambangan darimana asalnya, PPK belum mengetahui jelas karena yang mengetahui itu pihak pelaksana ," Ucapnya.
Untuk hasil limbah kupasan galian tanah Overburden ( OB ) pada area bandara udara rahadi Oesman Ketapang yang akan di timbun tanah datang, Samsi mengatakan telah di bagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Lebih lanjut Samsi mengatakan,jika
ada keterlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan,mereka akan bekerja dalam denda dengan batas waktu yang sudah ditentukan. Dirinya mempridiksi pekerjaan akan selesai hingga 31 Januari 2024.
Untuk pencairan pada pekerjaan ini sesuai dengan progres fisik pada pekerjaan dan untuk Anggaran nya kita sudah ada dalam aturan sesuai
PMK Nomor 109/PMK.05/2023 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Atas Pekerjaan Yang Belum Diselesaikan Pada Akhir Tahun Anggaran, Rekening Penampungan Akhir Tahun Anggaran yang selanjutnya disingkat RPATA adalah rekening lain-lain milik BUN untuk menampung dana atas penyelesaian pekerjaan yang direncanakan untuk diserahterimakan di antara batas akhir pengajuan tagihan kepada negara sampai dengan tanggal 31 Desember tahun anggaran berkenaan dan pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan akhir tahun anggaran yang penyelesaiannya diberikan kesempatan untuk dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya , " Tutup Samsi menjelaskan kepada awak Media dan LSM saat ditemui diruang kerjanya.
Ketika di konfirmasi pihak perwakilan PT Clara Citraloka Persada menjelaskan ," Untuk Limbah Kupasan tanah galian di Bandara Udara Rahadi Oesman Ketapang sebagian kita Sumbangkan untuk nimbun belakang masjid sekitar bandara dan diantaranya perumahan BTN dan sisanya kita timbunan di sekitar bandara itu sendiri,
Untuk timbunan tanah datang yang diperuntukan proyek pengembangan Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang kita beli dari salah satu pengusaha yang memiliki dokumen izin itupun sudah ada dilampirkan kepada kami pihak pelaksana , " Terang Edi Thamrin dari salah satu perwakilan pihak kontraktor pelaksana.
Menurut Edi kami sudah beli tanah timbunan tersebut sudah sesuai aturan dan untuk progres pekerjaan itu sendiri saat ini kami akui ada sedikit kendala karena musim hujan timbunan terendap dan baru sekitar kurang lebih 35 persen,untuk keterlambatan waktu kami sudah ajukan adindum agar dapat penambahan waktu dan kami siap bekerja dalam denda,karena waktu kerja mepet sekali dari masa waktu kerja 70 hari yang diberikan , " Dijelaskan Edi saat menyampaikan keterangan pada media pada Senin ( 18/12 ).
Edi Thamrin berkeyakinan pekerjaan ini akan selesai sesuai waktu penambahan yang diberikan.
Hal terpisah
Lembaga swadaya masyarakat(LSM) Tindak indonesia Supriadi menyayangkan pelaksanaan Pengembangan bandara rahadi usman ketapang yang di laksanakan oleh PT. Clara Citraloka Persada, sampai saat ini pada tanggal 18 Desember 2023 baru mencapai 35%, diduga pelaksana tidak melaksanakan kegiatan sesuai agenda kerja. ( Tim )
« Prev Post
Next Post »