Cybernews.id - Pontianak.
# Sejarah berdirinya
Kota Pontianak yang dilalui oleh Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang Kedua sungai tersebut diabadikan dalam lambang Kota Pontianak. Kota pontianak yang memiliki luas wilayah 118,32 km2, dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2023 berjumlah 676.096 jiwa. Mempunyai sejarah panjang pada berdirinya dibawah kerajaan Sultan Syarief Abdurrahman Alkadrie pada Kerajaan Kraton Kadariah secara tradisinya Sebuah Kerajaan secara turun temurun
Pada tanggal 24 Rajab 1181 Hijriah yang bertepatan pada tanggal 23 Oktober 1771 Masehi, rombongan Syarif Abdurrahman Alkadrie membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tempat tinggal dan tempat tersebut diberi nama Pontianak. Berkat kepemimpinan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Kota Pontianak berkembang menjadi kota Perdagangan dan Pelabuhan.
Tahun 1192 Hijriah, Syarif Abdurrahman Alkadrie dinobatkan sebagai Sultan Pontianak Pertama. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Mesjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Istana Kadariah, yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.
Adapun Sultan yang pernah memegang tampuk Pemerintahan Kesultanan Pontianak:
Syarif Abdurrahman Alkadrie memerintah dari tahun 1771-1808
Syarif Kasim Alkadrie memerintah dari tahun 1808-1819
Syarif Osman Alkadrie memerintah dari tahun 1819-1855
Syarif Hamid Alkadrie memerintah dari tahun 1855-1872
Syarif Yusuf Alkadrie memerintah dari tahun 1872-1895
Syarifrif Muhammad Alkadrie memerintah dari tahun 1895-1944
Syarif Thaha Alkadrie memerintah dari tahun 1944-1945
Syarif Hamid Alkadrie memerintah dari tabun 1945-1950
Bentuk dari keseluruhan Lambang Daerah ialah bulatan Kubah bertumpu pada pita bertulisan Kota Pontianak, yang artinya Kota Pontianak dengan ditandai berdirinya sebuah Masjid sebagai lambang Keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
Satu diantaranya dari turunan Raja Pontianak secara turun temurun Munculah Nama Pangeran Seri Negara Syarief Mahmud Alkadrie yang nyata seorang Pangeran dari silsilah baku dalam sejarah yang mana darah leluhur mengalir ditubuhnya, Pangeran Seri Negara Syarif Mahmud Alkadrie adalah bukti segalanya dari cikal bakal Nenek Moyangnya Pendiri Kota Pontianak, dibawah naungan Kerajaan Mempawah yang berjarak tempuh 75 KM dari Pontianak, nama Besar Pangeran Sari Nevada Syarief Mahmud Alkadrie mempunyai gaung dan nama besar yang cukup harum untuk Seorang Pangeran yang mempunyai Sifat dan Kepribadian keras, dan kuat dalam pendirian lazimnya seorang turunan Bangsawan Kota Pontianak, Pangeran Seri Negara Syarief Mahmud Alkadrie mempunyai sifat tidak sombong dan mudah Iba pada orang susah disekeliling nya, sifat itu dimiiki dan timbul secara Natural pada saat dirinya berumur Belasan tahun saat beranjak Dewasa, yang dulu dirinya lekat dikenal sebagai pembalap Handal Kalimantan-Barat, diakui oleh Nasional bahkan sampai ke negeri tetangga Negeri Jiran Malaysia dan Brunai Darussallam tapi semua itu tidak membuat sang Pangeran muda Besar Kepala, terbukti dengan banyaknya masa simpatisan yang luar biasa jumlahnya jika di bentang mungkin bisa separuhnya kota pontianak yang dirangkulnya, dan dengan sukarela merapatkan barisan kepada Pangeran Seri Negara Syarief Mahmud Alkadrie yang juga dikenal Sangat Dermawan Besar kepedulian sosialnya terhadap Kaum Dhuafa dan kaum Marginal kota pontianak
Ilustrasi tulisa **Rusman Haspian/Alfitri**
Editor : mit.
« Prev Post
Next Post »