HEADLINE NEWS

Kak Seto sambangi Korban Buta Permanent di Gersik

 



Cybernews.id-lintas nasional


Terkait laporan dugaan SAH (8),siswa SDN 263 Kecamatan Menganti yang dicolok matanya dengan tusuk lidi pentol mendapat perhatian dari Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi dengan menyambangi ke rumah kediaman korban pada, Minggu (24/09/2023).


Kak Seto, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa, perlu pemulihan psikologis pada korban yang mungkin sedikit terguncang. Namun, saat ini kondisinya sudah mulai membaik serta cukup komunikatif dan tampak ceria.


“Saya tadi mengajak berdialog, bernyanyi, dan spontan sekali. Dia memang anak yang cerdas, dan tampak ceria. Responnya cukup positif dia. Artinya, akrab, komunikatif sekali dia. Dia juga mau foto bersama, nyanyi bersama,” ujarnya kepada beberapa awak media.


Sebagai psikolog anak kak seto menambahkan ungkapannya "Anak-anak harus dibebaskan dari segala tindak kekerasan" baik secara verbal maupun non verbal.

“Anak sejatinya harus betul-betul dilindungi dari berbagai tindak kekerasan dalam bentuk apapun.


Dan kalau selama ini terjadi beberapa kekerasan pada anak, maka dengan segera harus dibebaskan dan dikembalikan haknya untuk kembali mendapatkan suasana hati yang gembira, baik bersama keluarga ataupun dimanapun lingkungan sekolah barunya,” ujar Kak Seto dan 

menurut saya, yang baik diciptakan untuk anak, bagaimana antar stakeholder terkait untuk bersama-sama menciptakan lingkungan psikologis bagi anak agar menimbulkan suasana yang aman, dan nyaman.

“Dia (Korban red) spontan dalam menjawab dan juga sudah terlihat ceria, dan ini yang harus dijaga. 


Kita wajib untuk mengedepankan kepentingan yang  terbaik bagi anak, dan perlindungan anak,” paparnya.

Kak Seto sempat menanyakan cita-cita pada korban dan antusias korban menjawab cita citanya ingin menjadi Polwan.

Sangat luar biasa semangatnya untuk jadi polisi Bangga kita orang tua mendengar nya ucap kak seto. 


Untuk masalah ini di luar, jangan sampai anak kemudian jadi sasaran untuk dibully, dan sebagainya,” tandas kak Seto.


Atas kejadian ini, saya berharap agar seluruh pihak berwenang bisa menciptakan lingkungan di Kabupaten Gresik yang layak dan ramah anak, baik di sekolah, tempat ibadah, lingkungan desa, tempat bermain dan sebagainya sehingga, bisa mendukung anak agar tumbuh  berkembang dengan baik ucap Kak seto(M Yunus)

Editor : mit. 

Previous
« Prev Post