WhatsAppFacebookTwitter
Cybernews.id Kota Langsa - Kinerja Pj Walikota Langsa selama ini mendapat sorotan publik karena dinilai masih gelap dan mendapat poin 5. Pendapat tersebut muncul pada Talk On Public Policy Issues yang diselenggarakan oleh DEMA IAIN Langsa dengan tema “Meneropong 1 Tahun Kinerja Pj Walikota Langsa” di Merdeka Cafe, Selasa (08/08) malam.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN, M Fauzi dalam sambutannya mengatakan, Talk show malam ini akan dipandu oleh moderator Darwin Eng dengan Keynote Speaker, Dr Amiruddin Yahya Azzawiy MA, Narasumber Muslim A Gani, Jeffry Sentana dan M Munzir Yunus MAg, serta Assisten I Pemko Langsa, Suyetno AP MSi yang mewakili Pj Walikota Langsa, Ir Said Mahdum.
“acara ini dilaksanakan dalam rangka mendapat masukan dari masyarakat, mahasiswa, pemuda dan pemerhati Kota Langsa terhadap apa yang sudah dilakukan Pj Walikota selama 1 Tahun dalam memimpin Kota Langsa.
“baik yang pro atau kontra terkait kinerja Pj Walikota Langsa dari awal kepemimpinannya sampai sekarang. Semoga dengan penilaian kinerja ini, ada masukan bagi pembangunan Kota Langsa dimasa sekarang serta kedepannya”, sebut M Fauzi.
Keynote Speaker, Dr Amiruddin Yahya MA dalam paparannya menyampaikan, talk show dengan judul “Meneropong 1 Tahun Kinerja Pj Walikota Langsa” ini sangatlah menarik, karena akan diketahui apakah harapan dan kesejahteraan masyarakat akan tercapai dengan masa kerja yang sangat singkat ini”
“kebijakan Pj Walikota dalam membangun Kota Langsa dengan waktu tersebut tidak akan banyak. Apalagi mengharapkan agar tercipta lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat”
“sebagai akademisi, saya mengharapkan siapapun Walikota kedepannya bisa membuat Kota Langsa Brilian, Cerdas, Humble dan melahirkan suasana yang harmonis”, ucap Dr Amiruddin Yahya yang juga Dekan FTIK IAIN Langsa.
Nara Sumber pertama, Muslim A Gani SH menyampaikan bahwa Pj adalah Penjabat Kepala Daerah yang menempati posisinya karena Bupati/Walikota dalam keadaan kosong. Ini semua terjadi dihampir semua daerah di Indonesia menjelang Pemilu 2024, termasuk Gubernur.
“terhadap keinginan meneropong kinerja Pj Walikota Langsa, saya menilai teropongnya gelap, karena belum bisa melihat manfaat jelas yang dirasakan oleh masyarakat dengan kehadiran Pj”
“kita tidak perlu penghargaan, tapi bagaimana kebutuhan publik terpenuhi dan ada manfaat jelas bagi masyarakat”, ucap muslim.
“penduduk Kota Langsa harus cerdas dan bijak. Teropong yang digunakan agar dibersihkan, biar apa yang dilihat jadi jelas, tidak gelap”
“Kota Langsa harus bisa ciptakan lapangan kerja agar generasi kedepan bisa ikut menikmati apa yang dilakukan pemerintah. Jangan sampai dengan banyaknya orang berpendidikan, Kota Langsa yang dikatakan Kota Jasa akan menjadi Kota dengan pengangguran tertinggi”, ungkap Muslim A Gani.
Sementara itu, Nara Sumber dari anggota DPRK Langsa, Jeffry Sentana S Putra menyampaikan, jika ada pemberian nilai 1 sampai 10, saya akan kasih poin 5 untuk Pj Walikota Langsa, Ir Said Mahdum.
“selama ini Pj Walikota tidak berani mengambil kebijakan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Namun anehnya, tarif PDAM di Kota Langsa naik 25% selama dipimpin oleh Pj”
“Kota Langsa yang dikatakan Kota jasa seharusnya PAD besar. Tapi kenyataannya PAD Kota Langsa kecil, jadi tidak cocok sebagai Kota Jasa. Pendapatan terbesar hanya dari sektor kesehatan, yaitu RSUD sebesar 100M pertahun”, papar Jeffry.
“terkait lebijakan publik, Pj Walikota masih memilah-milah daerah yang dibangun, bukan pemerataan pembangunan untuk seluruh Kota Langsa”
“saya berharap Pj Walikota tidak alergi kritikan dan harus fokus ke pelayanan publik, bukan ekspor, sehingga bisa mengurangi angka kemiskinan”, ungkap Jeffry Sentana.
Sebelumnya, Assisten I, Suyetno AP Msi yang mewakili Pj Walikota Langsa, Ir Said Mahdum mengatakan bahwa tugas utama Pj Walikota ada dua karena berada dalam masa transisi kepemerintahan.
“pertama, tugas utamanya adalah memastikan tahapan Pemilu berjalan dengan baik”
“kedua, tugasnya dalam konteks Pemerintahan adalah bagaimana kebijakan menjawab persoalan ditengah masyarakat dengan pemanfaatan segala SDM dan SDA yang ada”, jelas Suyetno.
“Pj Walikota Langsa selama 1 Tahun ini sudah dilakukan penilaian sebanyak 4 kali. Penilaian ini untuk memutuskan apakah Pj Walikota yang ada bisa melanjutkan jabatannya atau di berhentikan oleh Menteri Dalam Negeri”, ungkap Suyetno. (M.Rosuli/Red)
« Prev Post
Next Post »