Cybernews.id – Tangerang – Banten, Kurikulum Merdeka yaitu kurikulum keleluasan pendidik dan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Adapun keputusan kepala badan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi tentang satuan pendidikan pelaksana implementasi kurikulum merdeka pada tahun 2022/2023.
Seperti diketahui bahwa di dalam sebuah sekolah atau bahkan sebuah kelas, terdapat berbagai macam karakteristik peserta didik yang memiliki tingkat kesiapan belajar, minat, bakat, dan gaya belajar yang berbeda satu dengan yang lain. Oleh karena itu, mereka memerlukan pelayanan pengajaran yang berbeda satu dengan yang lainnya dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Carol A. Tomlinson, seorang pendidik sejak tahun 1995 telah menuliskan idenya dalam buku yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classrooms mengenai suatu pengajaran yang memperhatikan perbedaan individu peserta didik. Kemudian idenya dikenal dengan nama differentiated instruction atau pembelajaran berdiferensiasi. Di dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru mengajarkan materi dengan memperhatikan tingkat kesiapan, minat, dan gaya belajar peserta didik.
Adapun alur dalam memahami kurikulum merdeka ialah Memahami Garis besar kurikulum merdeka, Memahami Pembelajaran Asasmen, Memahami Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, Memahami Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Kemendikbudristek menyelenggarakan Sistem Informasi Manajemen Publikasi dan Pendaftaran Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) untuk memudahkan pengelolaan dan Publikasi dan pendaftaran webinar secara terintegrasi dan terpusat.
Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang H. Saeroji, S.Pd.I mengatakan bahwa dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka sebenarnya secara detail belum membahas mengkaji secara luas, tapi baru sebatas keluhan-keluhan dari pendidikan serta Masyarakat tapi dalam pengadministrasian itu yang dapat kendala diantaranya memang SDM yang belum semuanya siap, karena ini membutuhkan teknologi belum lagi juga masyarakat juga yang anak-anaknya fasilitas untuk bisa mengakses Internet maupun fasilitas teknologi yang sebagainya, imbuh Haji Saeroji. Selasa(06/06).
“tapi memang terus berjalan kita serta pemerintah harus ikut hadir disana dalam arti pendampingan dan upgrade jangan sampai hanya Kurikulum Kemerdekaan diberikan kebebasan serta inovasi tapi juga tidak ada update secara terus beraturan gitu loh,, bersinergi antara Pemerintah,dan Masyarakat, Imbuh Haji Saeroji di gedung DPRD Kota Tangerang.
Ia menambahkan “untuk mendukung kurikulum kemerdekaan mesti adanya sosialisasi antara pemerintah dengan para Guru, dan Masyarakat dikarenakan jika tidak ada soalisasi maka tidak akan berjalan dengan baik pelaksanaan kurikulum kemerdekaan yang telah diterbitkan oleh pemerintah pusat melalui kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi tentang satuan pendidikan, Tutup Haji saeroji. (Red.Muddin)
« Prev Post
Next Post »