HEADLINE NEWS

Kesbangpol Kota Tangerang Mencatat ada 180 Ormas/LSM Se-Kota Tangerang


Ket photo : Kepala Badan Kesbangpol Kota Tangerang Teguh Supriyanto (tengah) didampingi Sekban Sajari dan Kabidnya Ulum. (Photo. CyberNews.id/Muddin)


Cybernews.id - Tangerang - Banten 

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangerang, Teguh Supriyanto menyebutkan ada sekitar 180-an Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) termasuk LSM se-Kota Tangerang hingga tahun 2023.


"Yang tercatat ada sekitar 180-an se-Kota Tangerang. Ormas itu terbagi dua, ada yang berbadan hukum yang diterbitkan oleh Kementerian Hukum dan ada juga yang tercatat [Surat Keterangan] di Kementerian Dalam Negeri," ungkap Teguh disela acara Forum Silaturahmi Organisasi Kemasyarakatan, di Aula Kesbangpol, Rabu (14/06).


Teguh menegaskan Undang-undang menyatakan legal alias membolehkan suatu Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) tercatat di dua lembaga pemerintah tersebut. "Sesuai Undang-undang Ormas Nomor 17 tahun 2013," imbuh dia.


Kendati demikian, ia menyatakan para Ormas tersebut tetap harus melaporkan ke Kantor Kesbangpol setempat.


"Jadi misalkan mereka sudah tercatat di pusat, di daerah dimana mereka akan beroperasional disitu maka harus melapor. Misalkan aktif di Kota Tangerang maka harus melapor ke Kesbangpol Kota Tangerang untuk bisa tercatat," tuturnya.


Selain itu, pihaknya juga akan terus melakukan pembinaan-pembinaan meski tidak ada anggaran hibah untuk para Ormas. Seperti pada kegiatan hari ini yang mengundang sekira 17 Ormas dan LSM melalui Silaturahmi Organisasi Kemasyarakatan Dalam Rangka Kondusifitas Kota Tangerang.


"Kami tidak ada alokasi (dana hibah) sifatnya pembinaan saja. Kita harus mengukur kemampuan keuangan daerah," ujar Teguh.


"Paling tidak kami sudah melakukan apa yang menjadi amanah dan ketentuan Undang-undang yang berlaku. Alhamdulillah setiap tahun kita terus lakukan pembinaan," sambung dia.


Dia juga berharap dengan adanya silaturhami Ormas ini dapat terus bersinergi dengan pemerintah daerah serta membangun kepercayaan dalam rangka pembangunan.


Karena, lanjut Teguh, apa yang dilakukan dan dilaksanakan oleh pemerintah adalah untuk mensejahterakan masyarakat.


"Kritis bukan berati harus bertentangan bukan harus melawan akan tetapi dapat memberikan masukan-masukan yang positif dan konstruktif, kan itu harapanya," Teguh menegaskan.


Silaturahmi juga untuk menjaring aspirasi dari para organisasi, terlebih saat ini memasuki tahun politik. Ia berharap organisasi kemasyarakatan untuk bersama-sama bisa memilah, mimilih serta memfilter berita yang positif dan konstruktif. Sehingga tidak terjadi miss.


Sementara itu, salah satu narasumber pada Forum Silaturahmi Organisasi Kemasyarakatan ini, Saipul Basri mengapresiasi langkah Kesbangpol Kota Tangerang mengadakan ajang silaturahmi dengan berbagai Ormas se-Kota Tangerang.


Menurut aktivis yang kerap disapa Marsel ini, Ormas diharapkan terus membangun sinergitas dengan pemerintah daerah yang positif konstruktif.


"Sikap kritis kita tentu saja dalam rangka membangun. Dan juga mengingatkan pemerintah daerah, meluruskan sekiranya ada yang kita anggap kurang baik," kata Saipul.


Untuk itu, ia berharap agenda-agenda silarurahmi semacam ini terus dilakukan. Mengingat kata dia, Kota Tangerang banyak memiliki spot-spot yang bisa dijadikan tempat untuk ajang berdiskusi.


"Ada Taman Gajah, Taman Potret, ada Taman Kupu-Kupu, ada Kampung Tematik juga banyak. Kita bisa manfaatkan ruang publik ini," ucap dia mengingatkan.


"Sekali lagi, saya pribadi mengapresiasi Kesbangpol Kota Tangerang yang terus melakukan pembinaan-pembinaan kepada Ormas, bukan hanya sebatas ajang silaturahmi saja," Marsel. (Red. Muddin) 

Previous
« Prev Post