Cybernews.id - Sintang - Kalbar .
Tentang maraknya harga tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi dari pemerintah khususnya untuk masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Sintang sampai saat ini masih menjadi pertanyaan masyarakat ramai yang harganya bisa mencapai Rp.30-40 ribu pertabung yang terjual di toko dan warung di kota sintang kenapa hal ini bisa terjadi, saat di konfirmasikan oleh awak media pihak SR pertamina menjelaskan bahwa kami sebagai operator pihak yang di tunjuk oleh pemerintah untuk mendiskusikan, sedangkan bentuk pengawasan itu pihak pemda, tetapi kami pertamina dan pemda saling bersinergi dalam hal ini.
Adapun Gas elpiji ini hanya untuk masyrakat miskin, masyarakat miskin yang di maksud ialah penghasilan yang kurang dari Rp 1,5 juta perbulan pendapatannya
Saat di tanya mengenai pembagian sebenarnya Pak Novan Reza Pahlevi selaku SBM KALBAR menjelaskan Gas elpiji itu tidak pernah mengalami kelangkaan di kota sintang dan juga pembagian itu harus tepat sasaran penggunanya dan tidak boleh ada pangkalan yang memberikan ke para pedagang atau kepada penampung yang untuk diperjual belikan dan itu adalah bentuk penimbunan, Jika ada pangkalan nakal seperti itu infokan dengan saya kita akan tindak dan kita bisa minta agen elpijinya skorsing, pihak agen yang harus mengawasi pangkalan tersebut. Dalam hal ini juga masyarakat mempunyai peran dan berhak untuk melaporkan ke kami dan harus sertai bukti bukti yg ada "pungkasnya"
Dan untuk harga (HET) harga eceran tertinggi itu sendiri masih menggunakan peraturan lama yg tertuang di tahun 2014 sampai sekarang masih di harga Rp 16.500 di dalam kota adapun di kecamatan-kecamatan harga hetnya berbeda-beda "tuturnya"
satu hal lagi perlu saya sampaikan untuk HET itu sendiri saya rasa perlu di evaluasi ulanglah karena sudah berjalan sekitar 6 tahun ini.
Dan untuk agen elpiji yang ada di kabupaten sintang saat ini berjumlah 6 agen " tutupnya".
(Mit )
« Prev Post
Next Post »