Cybernews.id - Sintang .
Anggota Komisi C DPRD Sintang, Melkianus menyampaikan harapannya bagi dunia pendidikan Sintang, ditengah kondisi situasi tanggap covid 19 ini. Melki berharap beberapa kebijakan terkait proses belajar mengajar melalui daring, ataupun yang belajar di rumah sampai dengan kebijakan nasional untuk meniadakan ujian nasional untuk para siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah.
“Saya harap covid 19 ini segera berlalu. Kasihan dengan anak-anak kita. Tidak semua mereka siap untuk belajar dari rumah, baik sarana maupun prasarana kita di Sintang juga belum mumpuni untuk menerapkan sistem belajar daring seperti dikota-kota besar, kita ini jauh sikit dari Sintang sinyal pun sudah hilang apalagi sinyal untuk internet, sulit,” ungkap Melki. “Saya himbau untuk anak-anakku yang sekolahnya terpaksa diliburkan, tetap waspada dengan selalu menjaga kebersihan kita, dan yang terpenting hindari keluar rumah. Lakukanlah belajar di rumah masing masing dan selalu jaga kesehatan dan makan makanan yang bergizi dan kalau ada gejala mohon segera dikonsultasikan ke petugas kesehatan terdekat. Kita yakin dan berharap pemerintah akan mengambil langkah yang terbaik untuk mengatasi hal ini,” pesannya lagi.
Sementara itu, ditempat terpisah, Kusnidar, Ketua Umum Yayasan Melati Sintang menyampaikan bahwa situasi sebagai efek dari pendemi covid 19 menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Ia mengajak untuk melihat sisi positif dari kebijakan belajar dari rumah dan peniadaan ujian nasional bagi siswa sekolah dasar dan siswa sekolah menengah.
“Saya melihat inikan pertimbangan pemerintah secara nasional, kita harus mendahulukan sisi kemanusiaan dengan menjaga diri dan membatasi interaksi sosial. Dengan situasi ini, kita juga harus lihat bahwa ujian inikan bukan barometer akhir untuk menilai hasil studi seorang siswa. Sebagai akademisi, saya setuju sebenarnya bahwa ujian itu tidak harus ada di semua sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, karna banyak contoh anak-anak yang sudah bagus dikelas 1 dikelas 2 kelas 3 tapi ketika ujian dia jatuh, dan ketika di telusuri bisa jadi penyebabnya karna kondisi fisik, persoalan keluarga. Sehingga 2 tahun lebih pendidikan itu seolah-olah kurang dihargai,” kata Kusnidar. “Saya dengan dihapuskannya ujian nasional ini dalam konteks korona saya setuju. Demi keselamatan bangsa. Dan juga diluar konteks korona kalau pun ujian tidak diadakan lagi itu pun saya setuju. Saya berharap situasi ini akan segera berlalu dan kita dapat memetik pelajarannya untuk kehidupan yang lebih baik,” lanjutnya lagi.
Sumber: Humpro Setwan
Editor: Mit .
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »