Cybernews.id -Pontianak .
Ketua DPP LAKI Burhannudin Abdullah bersama pengurus dpd LAKI Kalbar dan perwakilan dpc LAKI di Kalimantan Barat, menyampaikan bahwa tujuan kedatangan pihaknya adalah untuk meminta kejelasan dan kepastian, khususnya terkait kelangkaan gas Elpigi ukuran 3kg dan Solar di Kalbar kepada pihak PT. Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan Barat yang beralamat di jalan Soetoyo Pontianak, Selasa (5/10/19).
Burhannudin Abdullah mengatakan, "Sehubungan dengan kelangkaan gas elpiji ukuran 3kg di pontianak khususnya dan seluruh wilayah di kalimantan barat pada umumnya, akibat hal itu masyarakat merasa resah dan kesulitan atas kelangkaan gas."
Burhannudin Abdullah, meminta penjelasan dan keterangan dari pihak pt. pertamina (persero) wilayah kalbar kenapa bisa sampai sangat susah untuk mendapatkannya, padahal di kalbar ini sendiri kelebihan kuota terus kenapa sampai gas elpiji ukuran 3kg dan solar itu sendiri bisa langka dan susah untuk mendapatkannya.
“Saya kurang puas hasil pertemuan dengan pihak PT. (Persero) Pertamina Wilayah Kalbar, karena jawabannya masih mengambang dan selalu menutu-nutupi, seolah-olah ada kebohongan dan tidak menjelaskan dengan sempurna,’’ tegas Burhanudin Abdullah ketua DPP LAKI, usai pertemuan.
Menurutnya, saat ini Kalbar selalu resah karena selalu kekurangan Solar dan gas. Berdasarkan data Pertamina Balikpapan, antara kuota dan realisasi di lapangan tidak sama, hasilnya realisasi dan kuota premium dan solar di Kalbar.
Untuk tahun 2017 premium 348.211 Kilo Liter (KL), solar subsidi 280.165 KL, sedangkan untuk kuota tahun 2017 premium 588.798 KL, solar subsidi kuota tahun 2018 304.041 KL.
”ini artinya sebenarnya kuota premium dan solar saja sudah cukup di Kalbar, tapi kenapa Pertamina selalu bilang habis, ini data dari Pertaminan Balikpapan loh’’tegas Burhanudin Abdullah.
Untuk itu, karena hasil audensi dengan pertamina Kalbar tidak mencapai hasil yang memuaskan, Burhannudin Abdullah selaku Ketua DPP LAKI akan menyurati PT. Pertamina (Persero) pusat guna mempertanyakan kinerja pimpinan Pertamina wilayah Kalbar yang tidak mengerti dan memahami karakter Kalbar.
(Tim/ Mith)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »