Cybernews.id - Sintang .
Bupati Sintang, Jarot Winarno, membuka secara resmi kegiatan konvensi Misi Ke-3 & KPI, GKII Wilayah II Kalimantan Barat, yang ditandai dengan pemukulan gong, dilaksanakan di Gereja Kemah Injil Indonesia Efrata, Desa Pelaik, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, pada hari Selasa, (29/10/2019).
Dalam sambutannya, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa persatuan dan kesatuan adalah modal social untuk membangun, “kita ketahui belakangan ini situasi nasional kurang kondusif, ujaran kebencian, hoax dan sebagainya beredar kemana-mana, hal ini berpotensi untuk memecahbelah bangsa, namun kita perlu rajut rasa persatuan dan kesatuan bangsa, sebab nilai tersebut sangat tinggi, sebagai modal social untuk membangun daerah kita”, kata Jarot.
Masih kata Bupati Sintang, bahwa untuk tetap saling menjaga persatuan dan kesatuan, dan menghindari potensi yang dapat memecah belahkan bangsa, masyarakat tidak bergaul dalam kaum radikalisme, “kalau ada potensi yang memecahbelahkan bangsa ini, sekiranya tidaklah bergaul dengan kaum radikalisme”, ujarnya.
Menurut Bupati Sintang, situasi yang kondusif akan berdampak kepada ekonomi di Indonesia, “saat ini ekonomi sedang menjadi krisis global, pertumbuhan ekonomi Indonesia sering digenjot 5 persen, kalaulah ekonomi kita mau maju dan berkembang, syaratnya adalah situasi keamanan harus kondusif, harus aman, dan ditopang dengan SDM yang memadai”, tambahnya.
Terkait masalah ekonomi, lanjut Jarot, bahwa yang perlu ditata dari sekarang adalah generasi emas menuju tahun 2045, “26 tahun mendatang, tepat 100 tahun Indonesia Merdeka, Indonesia akan menjadi Negara terbesar keempat didunia, tetapi ini tidak akan tercapai kalau kita masih mengalami ekonomi yang stagnan di 5%, paling tidak bisa 6,5% sampai 7% minimal, dan yang paling penting harus tetap bersatu”, tuturnya.
Bupati Sintang berharap agar situasi keamanan di Desa Pelaik tetap kondusif dan tidak terpancing dengan situasi nasional, “saya ingatkan situasi di nasional tadi, jadi saya tidak ingin situasi desa Pelaik ini lalu tidak kondusif,jangan ada ribut-ribut, jaga kondusifitas desa kita, terus jalin komunikasi yang baik dengan Pemerintah Kabupaten, mudah-mudahan terus aman dan kondusif”, pesannya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Sulaiman menjelaskan kegiatan Konvensi ke-3 GKII Wilayah II Kalimantan Barat, “kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari dimulai sejak tanggal 29 Oktober 2019 dan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2019, yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan misi keinjilian di wilayah II Kalimantan Barat dengan rangkaian kegiatan KKR, seminar dan kegiatan olahraga”, jelasnya.
Selain itu juga Sulaiman mengatakan kegiatan konvensi ini diikuti oleh lima daerah yang tergabung didalam GKII Wilayah II Kalimantan Barat, “jadi ada lima daerah kerja yang mengikuti kegiatan ini, daerah Kayan, daerah Sintang, daerah Melawi Hilir, daerah Melawi Hulu, daerah Tanah Pinoh”, katanya.
Kemudian,Ketua GKII Daerah Kayan Oktavianus mengatakan bahwa jumlah gereja di daerah II Kalimantan Barat ini banyak, “sebenarnya ada 300 lebih gereja untuk di wilayah II Kalbar ini, untuk diwilayah kayan saja ada 61 gereja, tapi untuk yang bisa hadir paling tidak para pendeta, gembala sidang, dan untuk pesertanya yang baru mendaftar sebanyak 19 orang”, kata Oktavianus.
Oktavianus berharap kepada Pemerintah khususnya Bupati Sintang untuk terus mendukung pelaksanaan kegiatan GKII, “kami berharap bersama-sama bahwa bapak Bupati Sintang bisa mendukung pelaksanaan gereja, dan kami juga sebagai pihak Gereja selalu terbuka dengan program pemerintah, kami siap bekerjasama dan bersinergi bersama Pemerintah, kami haturkan terimakasih kepada Bapak Bupati Sintang yang telah berkenan hadir dalam kegiatan ini”, harapnya. (Hms/Mit)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »