S14NSintang, Bupati Sintang secara resmi menutup rangkaian pekan olah raga dan seni (porseni) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sintang tahun 2018 dengan tema meningkatkan profesionlisme anggota PGRI melalui pengembangan sportivitas,kreativitas, dan cinta budaya untuk mewujudkan revolusi mental bangsa di Aula GedungPGRI Sintang Kamis (1/11/18) pagi. Turut hadir dalam acara tersebut Anggota DPRD Provinsi Kalbar Kadri, Pengurus PGRI Kab.Sintang, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sintang dan para peserta porseni dari 14 Kecamatan di Kabupaten Sintang undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Jarot mengungkapkan bahwa pentingnya kegiatan porseni ini karena menggabungkan antara olah raga dan kesenian guna memperhalus jiwa, fisik dan budi pekerti para guru secara khusus di Kabupaten Sintang dan juga porseni ini merupakan wadah silaturrahmi untuk saling bertukar pengalaman, bertukar pikiran,menggalang solidaritas dan lainnya sesama guru. “jadi porseni ini pas menggabungkan kegiatan olahraga dan kesenian, seni dan agama itu mengetuk pintu hati yang sama,sebagai guru kita diajarkan untuk menjaga moral dan akhlak generasi muda kita supaya baik, tentu kita sebagai guru diisi dengan ajaran moral dan akhlak yang baik”kata jarot.
Selain itu kata jarot profesi guru itu merupakan satu kemulian, martabat dan gengsi untuk itu dirinya meminta para guru di Kabupaten Sintang harus menjaga kehormatan profesinya sebagai guru, terlebih diera millenial ini dimana era teknologi serba instan dancangih salah satunya tumbuh kembangnya media sosial yang bisa menimbulkan hal buruk dan baik, oleh karenanya itu harus di jaga. “kalau sampai kita nda benar perbuatan,tingkah laku, pikiran bahkan postingan di medsos itu bisa merendahkan martabat kita sebagai guru, untuk itu dijaga meskipun guru di sebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sehingga tugas guru itu lebih berat dari yang lain, orang lain boleh berbuat salah guru tidak boleh, karena kan guru itu di gugu dan di tiru” tutup jarot.
Sementara itu Wakil Ketua PGRI Kabupaten Sintang Edy Sunaryo mengatakan kegiatan Porseni PGRI ini sudah dilaksanakan di tingkat kecamatan dan hari ini merupakan hari puncak kegiatan untuk tingkat Kabupaten yang mana diikuti oleh perwakilan dari masing-masing 14 Kecamatan di Kabupaten Sintang yang mana langsung dilakukan penyeraahan bagi para pemenang lomba rangkaian kegiatan porseni.“nanti yang juarasatu akan mewakili kabupaten sintang untuk tingkat provinsi kalbar di kabupaten ketapang nantinya, untuk itu kami nanti minta pak bupati melepas kontingen kita keketapang nanti ya”kata edi yang juga merupakan Kepala Sekolah SMA 1 Sintang.
Dalam kesempatan itu Edy menyampaikan kepada Bupati bahwa jumlah Guru dari tingkat SD sampai dengan tingkat SLTA di Kabupaten Sintang hampir mencapai 6000, namun dari 6000 guru tersebut yang berstatus PNS hanya sekitar 3000 guru dan sisanya adalah non PNS dan juga sebagian kecilnya berstatus guru kontrak, sementara kebijakan terkait pengelolaan dana BOS untuk memberikan insentif kepada guru non PNSatau honor itu sangatlah kecil terutama bagi guru-guru yang di daerah pedalaman baik ituguru SD, SMP dan SMA. “jadi kita dengan anggaran yang ada saat ini sangat sulit untuk menghargai guru yang harus sarjana dengan konsentrasi mengajar penuh sementara insentif yang mereka dapatkan sangat-sangat kecil, saya pernah tanya dengan salah satuguru honor bahwa satu bulan itu hanya 350.000 rupiah dan itu pun kadang-kadang 3 bulan sekali baru keluar, ini lah yang terjadi”ungkap edy.
Oleh karena itu edy meminta baik kepada Pemerintah Kabupaten dan Provinsi bahkan Pemerintah Pusat untuk memperhatikan dan memberikan solusi masalah-masalah tersebut sehingga guru itu merasa di perhatikan oleh pemerintah, terlebih guru itu di tuntut untuk menciptakan generasi bangsa yang hebat dan cerdas namun dari segi kesejahteraan guru kurang di perhatikan terutama guru-guru non PNS, sehingga apapun kebijakan yang di laksanakan oleh sekolah harus di dukung oleh pemerintah danmasyarakat tanpa menimbulkan persoalan di dunia hukum. “sebab kalau saat ini kalau sedikit narik iuran untuk bayar guru honor katanya pungli, kepala sekolah bingungguru satu sekoalah hanya dua orang sementara muridnya enam kelas, anggaran untuk bayar gajih guru honor itu hanya sedikit, sehingga inikan menjadi persoalan, untuk itulah perlu perhatian pemerintah”pungkas edy.// Mora
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »